Mukidi dan Ibunya Nyolong Rambutan Tetangga

Ayo Ketawa! - Siang itu, cuaca lagi panas... Mukidi dan ibunya baru habis makan, mereka duduk di teras rumah, ngadem, katanya. Ibunya berkata..

"Di, habis makan gini, enaknya makan buah buat cuci mulut ya?"
"Cuci mulut tu pakai air rendaman cucian bu, jauh lebih wangi", Jawab Mukidi.

"Ngawur kamu, maksud ibu, ibu tuh pingin makan buah biar seger, gitu, Di..." kata ibunya.
"Ibu juga aneh, di kebun kita kan adanya buah jengkol sama buah Mahoni, ibu mau..?" jawab Mukidi.

"Hihhh ... bodoh kamu, tu di kebun tetangga kan ada buah rambutan, kamu tinggal petik... gitu aja gak paham", Kata ibu.
"Itu namanya maling bu, dosa...!!"jawab Mukidi.

"Itu bukan maling, Di...cuma metik buah orang tapi gak ngomong, jadi gak dosa" kata si ibu.
"Ohhh... gak dosa ya bu? ....ya udah aku petik sekarang, bu..." kata Mukidi, sambil beranjak pergi.

Tapi ibunya berteriak...

"Heee, buka celanamu... nanti kamu korupsi, sekarang kan jaman korupsi, jangan-jangan nanti kamu umpetin di saku celanamu....!!"

Terpaksa Mukidi buka celana lalu bergegas ke kebun tetengga, tak lama Mukidi udah nyampai diatas. Sedang asyiknya memetik rambutan, lewatlah pak lurah. Pak lurah kaget melihat Mukidi diatas pohon, gak pakai celana.

Pak lurah : "Hai.... siapa yang di atas pohon,..... turun sini..!!!"
Mukidi : "Saya, Mukidi pak,... iya sebentar, saya turun..." karena takut Mukidi pun turun dan menghampiri pak lurah.

Pak lurah : "Di, kenapa kamu nyuri rambutan orang..? Itu dosa, Di... mana gak pakai celana lagi..."
Mukidi :"Maaf pak, ini demi ibu saya, ibu saya ngidam pak, trus knapa gak pake celana, karna saya gak punya celana" kata Mukidi.

Pak lurah : "Wah...kasihan banget kamu nak.. ya udah, kamu pulang sana, kasihan ibumu, nihh duit 50 ribu buat beli celana..."
Mukidi : "Makasih pak"

Mukidi pun pulang sambil ketawa-ketawa, dalam hatinya berkata, "Dasar lurah bego, ibuku kan janda, umur 65 tahun lagi, mana bisa ngidam..." tak lama sampailah Mukidi di rumahnya.

Ibunya : "Di, kenapa dari tadi kamu ketawa-ketawa...?!"
Mukidi : "Biasa bu, aku kan anak soleh, rejekiku melimpah," kata Mukidi sambil memamerkan uangnya....

Ibunya :"Tu uang dapat nyolong dimana...?!"
Mukidi : "Anak soleh gak bakal nyolong, bu..!! Ini dikasih pak lurah, buat beli celana, karena pak lurah kasihan liat aku gak pakai celana"

Ibunya tersenyum, dalam otak si ibu berpikir, "Kalo anak kecil gak pake celana aja dikasih 50 ribu, apalagi kalo saya, pasti dikasih sejuta atau paling gak ya 500 ribu, oke... aku dapat ide....!!!!"

Besoknya, sehabis makan siang, ibu mukidi bergegas ke kebun tetangga dan langsung memanjat pohon rambutan. Tepat seperti perkiraan si ibu, gak lama terlihat pak lurah jalan kaki pulang dari kantor.

"Hallo pak lurah... hallo, halloo..." kata ibu mukidi.
Pak lurah kaget dan nengok keatas, lebih kaget lagi, melihat "rambutan" ibu mukidi, kemudian pak lurah berkata...

"Astagfirulloh bu,... Kenapa ibu nyuri rambutan, itu dosa bu, gak pakai celana, lagi. Sini turun bu...!!!"

Ibu mukidi pun turun dan menghampiri pak lurah...

"Asyik ...dapat duit juga nih", pikirnya.
"Maaf pak, ini semua demi Mukidi pak, trus kenapa gak pakai celana, karena saya gak punya celana", Jawab ibunya Mukidi.

"Wahh.. kasihan banget kamu bu, ya udah.. pulang sana, nih uang lima ribu buat ibu..." kata pak lurah.
"Lhooo kok...?? Cuma lima ribu pak, uang lima ribu buat apa...?! Kata ibu mukidi.
"Yo beli silet buat nyukur rambutanmu, bu.... tu rambutanmu dah hitam, dah mateng tuh...." kata pak lurah sambil pergi.

"Hhuuu... dasar lurah pelit... dah liat rambutanku. Eh malah cuma ngasih marebu.... apes nya rambutanku....!!!! (www.ayoketawa.com)