Perspektif Kecerdasan di Mata Pembantu Rumah Tangga

Ayo Ketawa! - Suatu hari, dua orang pembantu rumah tangga yang tugasnya berkebun, Bejo dan Jono ditugaskan oleh majikannya menggali parit di hari yang sangat panas.

Saat bekerja, Bejo berkata lirih kepada Jono, "Mengapa kita turun di lubang ini menggali parit dan panas-panasan, tetapi si bos kita berdiri disana berteduh di bawah pohon yang rindang?"

"Aku tidak tahu," jawab Jono, "Tapi aku akan coba bertanya padanya, aku pun jadi penasaran..."

Jono dikenal agak polos dan sedikit "dungu" dibanding Bejo, maklum wong ndeso. Jadi dia keluar dari lubang parit dan pergi ke majikannya, kemudian bertanya, "Mengapa kami menggali parit di bawah terik matahari dan tuan hanya berdiri saja di tempat teduh ini??"

"Kecerdasan," kata Majikannya.

Jono manggut-manggut gak jelas dan bertanya, "Apa maksud tuan dengan 'kecerdasan'?"

Majikannya berkata, "Hmmm baiklah, akan aku tunjukkan padamu. Aku akan menaruh tanganku di pohon ini dan aku ingin kau memukulnya dengan kepalan tanganmu sekeras yang kamu bisa..."

Jono pun mengambil ancang-ancang sekuat tenaga dan mencoba untuk memukul tangan majikannya. Tetapi sang majikan segera memindahkan tangannya saat Jono beraksi dan Jono hanya memukul batang pohon dengan keras dan kesakitan.

Majikannya berkata, "Itu adalah Kecerdasan!"

Jono diam dan kembali ke lubang parit. Bejo bertanya penasaran, "Apa yang dia katakan, Jon?!"

"Si Bos mengatakan kita turun menggali di parit ini dan berpanas-panasan karena kecerdasan.."

"Apa itu kecerdasan???" tanya Bejo semakin bingung.

Jono pun kemudian meletakkan tangannya di wajahnya dan berkata kepada Bejo, "Ambil sekopmu dan pukul tangan saya sekeras-kerasnya ya??!" (www.ayoketawa.com)