Lebih Berpengalaman Tapi Tidak Sombong

Ayo Ketawa! - Setelah mencoba mengais rejeki dengan memutar-mutar kota menjajakan barang dagangannya, Pak Semar berhenti sejenak untuk beristirahat. Panas terik matahari siang itu benar-benar berhasil membuat Pak Semar semakin terpuruk dengan penghasilan yang kurang begitu memuaskan baginya. Pak Semar pun tidur beralaskan koran dan menutupi wajahnya dengan topi usang kebanggaannya.

Dua jam kemudian, Pak Semar sudah kembali segar dan memutuskan untuk bersyukur dengan pendapatannya hari ini. Dia pun memutuskan untuk berbincang-bincang dengan sobatnya, Pak Tono di warung kopi langganan keduanya. Pak Semar melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah. Di luar dugaan, ketika sedang menyebrang, sebuah truk melaju kencang dan hampir saja membuat nyawa Pak Semar melayang. Ia pun menghampiri supir truk tersebut dengan emosi yang meledak-ledak.

Pak Semar: “Bapak ini gimana sih! Nyetir aja nggak bisa, sok-sok jadi supir. Mundur aja deh. Lo bisa ganti rugi berapa kalau gue sampai mati tadi!”

Supir Truk: “Ya elah situ yang nggak pake mata asal nyebrang aja. Gue kan udah dua puluh lima tahun berpengalaman sebagai supir, jadi gua nggak mungkin salah.”

Pak Semar: “Eh lo malah balik ngotot ya! Pengalaman lo masih kalah ketimbang gue. Gue udah tujuh puluh tahun jadi pejalan kaki aja nggak sombong.”

Supir Truk: “??!!” (www.ayoketawa.com)