Masalah Saya Anggap Telah Selesai

Ayo Ketawa! - Ada satu desa yang sangat terpencil dan sulit diakses dari luar. Penduduknya sangat sederhana, dan hidup mereka hanya dari sektor pertanian dan peternakan saja. Hasil kebun, ladang dan ternak ayam plus kambing menjadi andalan. Jarang sekali orang luar masuk ke wilayah ini. Kepala desanya bernama Mukidi.

Pada suatu hari, datanglah peneliti bule antropolog dari Eropa masuk ke desa tersebut. Dia melakukan penelitian di desa ini untuk waktu yang lama, sehingga akrab sekali dengan semua penduduk desa. Peneliti bule ini selalu aktif dalam berbagai kegiatan tradisi desa.

Nah, pada suatu hari, istri kepala desa yang bernama Bu Markonah hamil. Bukan main senangnya Pak Kepala Desa dan penduduk desa. Maklum, walaupun sudah menikah 10 tahun, Pak Mukidi dan Bu Markonah belum dikaruniai momongan. Maka mereka pun bikin sacara syukuran. Tentu saja, Peneliti Bule asal Eropa juga diundang.

Singkat Cerita, tibalah waktunya Bu Markonah melahirkan. Tapi ketika bayi mereka lahir, alangkah terkejutnya Mukidi, karena bayi tersebut albino.

Bukan main geramnya Mukidi melihat hal ini. Pikiran negatifnya langsung melayang ke Bule peneliti itu.

Maka Mukidi pun melabrak si Bule dengan penuh amarah.

"Mister....!!! istri saya baru saja melahirkan !", Ucap Mukidi gemetar menahan emosi.

"Wah, ya syukur... saya ikut berbahagia...", kata si Bule tenang.

"Syukur-syukur matamu suwek ! Bayinya bule, sama seperti kamu Mister ! Coba jelaskan apa arti semua ini !", bentak Mukidi yang sudah tidak bisa menahan emosinya.

Si Bule kebingungan.

"Loh, kenapa ini Pak Kepala Desa? Bayinya saja belum saya lihat, kok disuruh menjelaskan....", si Bule jadi heran.

"Haissssy ! Gak usah muter-muter ! Bayi itu bule mirip kamu !! Sementara kami semua berkulit coklat bahkan hitam. Cuma kamu yang berkulit putih disini, Mister !", Semprot Mukidi.

Si Bule mencoba menenangkan Pak Kepala Desa, Mukidi.

"Begini ya Pak Muk.... di dunia ini apa saja bisa terjadi.... dan itu bisa dijelaskan secara ilmiah.....", Ucap si Bule tenang.

"Cepat jelaskan !", Mukidi semakin tidak sabar.

"Contohnya begini.... Itu ada banyak kambing di halaman seberang.... Semua berwarna putih, kan? Kecuali satu, ada kambing kecil yang berwarna coklat.... Ini artinya.....??", si Bule menjelaskan dengan menggunakan contoh yang mudah dipahami Mukidi.

"Stop ! Stop ! Stop !!! ", belum selesai si Bule bicara, Mukidi langsung menyetopnya. Lalu, dengan bisik-bisik dia melanjutkan.

"Mister, saya tidak akan memperpanjang masalah bayi yang bule itu... Tapi tolong jangan kasih tahu istri saya soal kambing ini, ya?? Masalah kita anggap selesai lah !"

"⊙︿⊙?????", si Bule melongo keheranan. (www.ayoketawa.com)