Atasan Yang Baik Hati Dan Tidak Pelit

Ayo Ketawa! - Pagi itu Mukidi lagi ngobrol-ngobrol dengan atasannya yang terkenal super Pelit bernama Tuan Abdur.

"Jadi sampai sekarang kamu dan isterimu masih ngontrak ya Muk??", tanya Tuan Abdur.

"Iyaa begitulah boss, karyawan rendah seperti saya ini belum mampu beli rumah..", Kata Mukidi seraya menyatukan kedua tangannya dan sedikit membungkuk.

"Kamu mau gak kalo Saya kasih tanah??", Tawar Tuan Abdur.

"Waaah jangan becanda Bos!!", tanya Mukidi dengan mimik gak percaya.

"Benaraan, Saya seriusss kok!!", Jawab Tuan Abdur.

"Ya mau lah Boss kalau begitu..", kata Mukidi sambil garuk-garuk kepalanya walaupun tidak gatal.

"Ya udaah, nanti saya ke rumah kamu sebentar..", ujar Tuan Abdur seraya pergi meninggalkan Mukidi.

"Iya boss!", jawab Mukidi sedikit membungkuk. Dalam hatinya Mukidi berkata, "Wah kesambeet Jin apa nih si Boss tiba-tiba baik hati, lumayanlah dapat tanah dulu, syukur-syukur nanti kedepannya bisa bangun rumah.."

Sore harinya pas pulang ke rumah, Mukidi pun langsung memberitahu kabar baik ini kepada isterinya Markonah.

"Aah yang benaaar aja bang?? Bukankah Boss kamu itu terkenal Pelit??", kata Markonah kurang yakin.

"Iyaa Maa, Boss yang janji seperti itu kok..", Kata Mukidi meyakinkan istrinya.

"Syukurlah ya Bang, smoga benar-benar ditepati janjinya, mungkin nanti dengan tanah itu kita bisa bangun rumah atau tanah itu dijual untuk beli rumah..", Kata Markonah sedikit terharu.

Mukidi dan Markonah pun merasa senang. Malam harinya, Boss Mukidi pun bertandang ke rumah Mukidi sambil menenteng sebuah ember dan disambut Mukidi dan Markonah dengan senang hati dan sedikit heran.

"Selamat malam Muk..", kata Tuan Abdur.

"Malam Boss, waah kok tumben malam-malam bertamu ke rumah Boss??", kata Mukidi basa basi.

"Saya jalan-jalan aja Muk, lagian saya kan sudah janji mau kasih kamu tanah..", Kata Tuaan Abdur.

"Aaah si Boss, Saya jadi gak enak nih.." kata Mukidi tersipu malu padahal dalam hatinya girang banget.

"Sudah santai aja, Saya ikhlas kok..!", kata Tuan Abdur.

"Oh ya Boss, ini Boss ngapain bawa-bawa ember segala??", tanya Mukidi seraya menunjuk ember yang dibawa Tuan Abdur.

"Ohh iya.. ini tanah yang Saya janjikan ke kamu tadi Pagi Muk...", kata Tuan Abdur santai sambil menyerahkan ember yang ternyata berisi tanah tanpa merasa bersalah.

"(⊙_☉)???? Ya Tuhann!!!? Ternyata orang pelit itu selamanya tetap pelit", Batin Mukidi dan Markonah saling pandang. (www.ayoketawa.com)