Jangan Pernah Melalaikan Orang Tua

Ayo Ketawa! - Suara HP berdering beberapa kali. Amrin yamg lagi malas-malasan di tempat tidur, seketika bangun... lalu angkat dan jawab telepon masuk.

"Kaaak...!!" suara adik terdengar, "Pesan Ibu.. Kakak disuruh pulang sekarang... Penting. Ini soal bapak..."

Jantung si Amrin langsung berdegup kaget. Seketika itu juga ia langsung termenung... Ingat orang tua, terlintas wajah ayah yang sudah menua. Ketika ayah menggendong si kecil Amrin ke sawah. Mengantar ke surau untuk belajar mengaji.

Tidak terasa air mata Amrin menetes. "Ayah, maafkan aku, aku lalai... Belum bisa berbakti sepenuhnya kepada ayah. Apalagi membahagiakanmu."

"Ya Allah ampuni aku. Titip ayahku... Jaga kesehatannya dan panjangkan umurnya..."

Saat itu juga, dengan buru-buru, Amrin mengunci pintu rumah. Lalu langsung hidupkan motor dan berangkat. Sepanjang jalan, Amrin amat hati-hati dan tetap fokus ke ayah. Takut ada apa-apa...

Hati Amrin makin kecut dan ciut. Sampai di kampung, terlihat begitu banyak bendera kuning. Banyak orang berkerumun, meja dan kursi tertata rapi. Hati semakin gak karuan... Air mata sudah jatuh duluan, bercucuran... Bendera kuning sudah menandakan kejadian sesungguhnya.

Sampai di depan rumah, bendera kuning makin banyak. Motor Amrin sandarkan asal-asalan. Kakipun terasa makin berat untuk melangkah. Amrin langsung merangsek masuk ke dalam rumah, tidak lagi memperhatikan tetangga yang berdatangan, karena hati sudah gak karuan.

Pas masuk... Sang ibu langsung merangkul Amrin.

"Mrin... Bapakmu, nak..."

Amrin tak menjawab karena menahan tangis.

"Bapak kamu, Nak... Sekarang diangkat menjadi ketua GOLKAR..." (www.ayoketawa.com)