Buta Warna Tidak Mengenali Warna Kostum

Ayo Ketawa! - Pada waktu itu adalah musim piala dunia. Jadi demam piala dunia merambah kemana-mana, termasuk di kampung halaman si Bahlul.

Saat itu adalah jam pelajaran olah raga. Untuk memeriahkan suasana dan mengikuti situasi kekinian, sang guru olah raga mengadakan sebuah kuis simple, yaitu tebak-tebakan tentang tim sepak bola yang bermain.

"Anak-anak semua, sekarang pak guru mau bertanya. Siapa yang suka sepak bola?". Tanya guru olah raga.
"Sayaaaaaaa..". Jawab semua murid sambil tunjuk tangan.

"Wah.. Bagus.. Bagus.. Berarti semua murid-murid bapak hobi olah raga ya? Bapak jadi bangga. Sekarang bapak mau tanya lagi.. Siapa yang nonton pertandingan bola semalam?". Tanya guru olah raga lagi.

"Saya pak.. Saya.. ". Jawab semua murid sambil berebut. Termasuk kang bahlul juga ikut unjuk tangan.

"Ok kalau begitu, sekarang bapak mau kasih pertanyaan tentang pertandingan semalam. Simak baik-baik ya. Yang tanding semalam negara mana vs mana hayo? Kamu Mail .. Jawab..". Kata pak guru.

"Jepang vs Spanyol Pak". Jawab Mail mantap.
"Bagus, kamu benar Mail . Sekarang pertanyaan berikut. Pertandingan semalam siapa yang menang? Kamu Jamal, jawab". Tanya pak guru lagi.

"Jepang pak, dengan skor 2-1". Jawab Jamal.
"Pintar.. Nah ini pertanyaan gampang. Apa warna seragam keduanya? Kamu Bahlul yang jawab", Kata pak guru.

"Jepang warna abu-abu dan Spanyol warna Hitam pak". Jawab si Bahlul dengan entengnya.

Spontan mendengar jawaban si Bahlul, semua teman-temannya tertawa termasuk Mail dan Jamal. Sedang Bahlul bersikap biasa karena tak tahu apa yang ditertawakan teman-temannya.

"Kamu yakin gak salah lihat Lul? Bener warna seragamnya abu-abu sama hitam?". Tanya pak guru lagi. Ada rasa was-was yang terpancar dari wajahnya.

"1000% saya yakin pak, gak mungkin salah". Jawab si Bahlul dengan yakin dan mantap.

"Hmmmm.. Begitu ya. Lul, nanti kalau pulang bareng sama bapak. Bapak mau bertemu orang tuamu. Ada hal penting dan genting yang ingin bapak bicarakan dengan bapakmu". Kata pak guru olahaga.

"Iya pak..", Jawab kang bahlul dengan ciri khasnya yang nyeleneh.

Sampailah guru olah raga itu berkunjung ke rumah si Bahlul untuk bertemu orang tuanya. Dari raut wajahnya, sepertinya ada hal serius yang ingin disampaikan.

"Begini bapak Bahlul, maksud kedatangan saya kemari untuk membahas masalah kesehatan anak bapak". Kata pak guru membuka percakapan.

"Masalah kesehatan anak saya? Memangnya ada apa dengan kesehatan anak saya pak?". Tanya ayah si Bahlul bingung dan merasa was-was.

"Begini pak, sebelumnya saya minta maaf. Sepertinya anak bapak mengalami gangguan penglihatan yang cukup serius. Apakah sudah diperiksakan ke dokter pak?". Tanya pak guru.

"Gangguan penglihatan? Apa maksud bapak? Saya gak ngerti lho pak. Mata anak saya baik-baik saja, penglihatanya juga jelas". Jawab ayah Bahlul.

"Jadi begini pak, tadi saya mengadakan kuis dengan para murid. Dan hanya si Bahlul yang menjawab salah, tapi dia sangat yakin. Oleh karena itu saya simpulkan kesalahan tidak terletak pada jawabannya, tapi karena gangguan penglihatan yang dia miliki". Jelas pak guru.

"Lho memangnya pertanyaan apa yang bapak tanyakan? Saya jadi penasaran.. ", Kata ayah Bahlul.

"Begini pak, saya tadi bertanya tentang warna seragam sepak bola Tim yang bertanding semalam, Jepang vs Spanyol. Dan dengan yakinnya si Bahlul menjawab warna Abu-abu dan Hitam. Padahal setau saya, yang bertanding semalam itu mengenakan seragam warna Biru untuk Jepang dan Merah untuk Spanyol. Nah, oleh sebab itu saya dapat menyimpulkan bahwa anak bapak mengalami buta warna". Kata pak guru menjelaskan panjang lebar.

"Hahahaha.. Jadi cuma gara-gara itu to pak..", Jawab ayah si Bahlul sambil tertawa terbahak-bahak.

"Lho? Kok malah tertawa pak? Ini masalah yang serius lho pak. Apa lagi untuk anak seumuran si Bahlul yang masa depanya masih panjang". Kata pak guru keheranan.

"Maaf ya pak hehehe. Sebenarnya pak guru tidak salah, dan terimakasih juga telah perhatian pada anak saya. Tapi anak saya juga tidak salah. Jawabannya benar 1000% gak meleset". Kata ayah kang bahlul.

"Maksud bapak?", Pak guru semakin bingung.

"Ya pantas saja anak saya akan menjawab begitu, dan jawabannya gak salah. Alasannya, kami ini orang tak mampu pak, yang tak bisa beli TV berwarna. Alias.. TV kami masih hitam putih. Hahahaha..".

Dan guru olah raga pun diam membisu. (www.ayoketawa.com)